What a lovely night I had...
Meskipun datang telat tapi menikmati silaturahmi begitu menyentuh. Kali ini momentnya adalah Perayaan Isra Mi'raj di KJRI Karachi... Ini kali pertama saya menghadiri perayaan hari Islam selain 2 hari raya dan ramadhan tentunya... Buat kami yang di Karachi tentunya hal yang sangat menggembirakan...
Sebenernya bukan moment yang special karena pastinya beberapa dari kami pun merayakan. Yang menjadi special karena dilakukan dalam lingkup masyarakat Indonesia di dalam masjid yang bukan sekedar aula dan "tanpa kerlap kerlip lampu serta ibadah-ibadah bid'ah". Lain hal-nya dengan "beberapa" masyarakat Pakistan yang merayakan seolah bagian dari ibadah.
Keberadaan masjid di KJRI menjadi mengikat "lebih erat" jalinan silahturahmi antar masyarakat Indonesia di Karachi ini. Masjid menjadi sentra kegiatan syiar agama...
Sayangnya saya hadir telat... ingin hati mengabadikan moment syiar agama (walau hanya melalui camera mobile phone) menjadi lebih luas tidak sekedar masyarakat karachi yang menuai pahala, tapi juga siapapun yang bisa akses internet untuk menambah wawasan ilmu dan Iman... Isra mi'raj tidak dipungkiri dan memang jelas adalah mukjizat Rosulullah, irrespectively tanggal berapa tepatnya... Wallahu'alaam... Namun esensi ilmu dan iman menjadi penting jika tidak dipelihara maka muslim sendiri akan melupakan hal ini...
Sejenak bersama Bapak Rosalis adenan sebelum saya sholat Isya sangat membuka pikiran saya tentunya setelah langkah beliau yang memakau kami WNI di Karachi dengan mengembalikan rasa yang pernah hilang... "attached to the mosque". Dengan wawasan International dan disiplin yang tinggi, disertai keshalihan sosial juga ketaqwaan yang hanya Allah yang menempatkan derajatnya, beliau menggebrak dengan hal lama namun terlupakan... Nah hal yang lama adalah keilmuan, disiplin, keshalihan dan keimanan yang orang lain jarang jalankan secara bersama-sama. Beliau yang lulusan Amrik, keluarga tentara, dan background berorganisani serta berada dalam jajaran pemimpin masjid... (Saat ngobrol sempet kabur saking amazed-nya ampe bilang inget bapak saya lah wong bapak saya ga pernah ke Amrik, bukan anak kolong, tapi emang Alhamdulillah organisasi dan dalam jajaran pemimpin masjid... )
Banyak hal yang harus dipelajari setiap hari, banyak ilmu yang harus dikejar setiap detik, dan banyak orang yang menjadi hebat patut diteladani... tapi jangan pernah lupa semua dikembalikan kepada PemilikNYA yaitu berupa rasa syukur.
Meskipun datang telat tapi menikmati silaturahmi begitu menyentuh. Kali ini momentnya adalah Perayaan Isra Mi'raj di KJRI Karachi... Ini kali pertama saya menghadiri perayaan hari Islam selain 2 hari raya dan ramadhan tentunya... Buat kami yang di Karachi tentunya hal yang sangat menggembirakan...
Sebenernya bukan moment yang special karena pastinya beberapa dari kami pun merayakan. Yang menjadi special karena dilakukan dalam lingkup masyarakat Indonesia di dalam masjid yang bukan sekedar aula dan "tanpa kerlap kerlip lampu serta ibadah-ibadah bid'ah". Lain hal-nya dengan "beberapa" masyarakat Pakistan yang merayakan seolah bagian dari ibadah.
Keberadaan masjid di KJRI menjadi mengikat "lebih erat" jalinan silahturahmi antar masyarakat Indonesia di Karachi ini. Masjid menjadi sentra kegiatan syiar agama...
Menyemarakan masjid adalah yang menjadi hal utama...
Sayangnya saya hadir telat... ingin hati mengabadikan moment syiar agama (walau hanya melalui camera mobile phone) menjadi lebih luas tidak sekedar masyarakat karachi yang menuai pahala, tapi juga siapapun yang bisa akses internet untuk menambah wawasan ilmu dan Iman... Isra mi'raj tidak dipungkiri dan memang jelas adalah mukjizat Rosulullah, irrespectively tanggal berapa tepatnya... Wallahu'alaam... Namun esensi ilmu dan iman menjadi penting jika tidak dipelihara maka muslim sendiri akan melupakan hal ini...
Terlepas dari boleh atau tidaknya perayaan tersebut. Syiar Islam mengedepankan semua...
Sejenak bersama Bapak Rosalis adenan sebelum saya sholat Isya sangat membuka pikiran saya tentunya setelah langkah beliau yang memakau kami WNI di Karachi dengan mengembalikan rasa yang pernah hilang... "attached to the mosque". Dengan wawasan International dan disiplin yang tinggi, disertai keshalihan sosial juga ketaqwaan yang hanya Allah yang menempatkan derajatnya, beliau menggebrak dengan hal lama namun terlupakan... Nah hal yang lama adalah keilmuan, disiplin, keshalihan dan keimanan yang orang lain jarang jalankan secara bersama-sama. Beliau yang lulusan Amrik, keluarga tentara, dan background berorganisani serta berada dalam jajaran pemimpin masjid... (Saat ngobrol sempet kabur saking amazed-nya ampe bilang inget bapak saya lah wong bapak saya ga pernah ke Amrik, bukan anak kolong, tapi emang Alhamdulillah organisasi dan dalam jajaran pemimpin masjid... )
Ini sepertinya bukti klo bapakku adalah my inspiration... nah Bapak Rosalis Adenan adalah Pemimpin Inspirasional.
Banyak hal yang harus dipelajari setiap hari, banyak ilmu yang harus dikejar setiap detik, dan banyak orang yang menjadi hebat patut diteladani... tapi jangan pernah lupa semua dikembalikan kepada PemilikNYA yaitu berupa rasa syukur.
Alhamdulillah meski tinggal di Pakistan, tak banyak yang berubah karena sahabat kini menjadi keluarga, sepetak tanah menjadi rumah dan silaturahmi tetap terjalin. Bahkan pepatah negeri pun masih ku bawa... "DIMANA KAKI DI PIJAK DI SITU LANGIT DI JUNJUNG..."
No comments:
Post a Comment